

Beberapa perangkat bisa memicu risiko saat dicas di dalam kabin bus, ini penjelasannya
Sekarang ini, banyak bus antarkota atau pariwisata sudah dilengkapi dengan colokan listrik untuk memudahkan penumpang dalam mengisi daya perangkat mereka. Fasilitas ini tentu sangat membantu, apalagi untuk perjalanan jarak jauh. Namun, tidak semua perangkat aman untuk dicas di dalam kabin bus. Ada sejumlah jenis alat elektronik yang justru berbahaya jika diisi dayanya selama perjalanan, karena bisa menyebabkan masalah serius seperti korsleting hingga kebakaran.
Penting bagi penumpang untuk mengetahui perangkat apa saja yang termasuk dalam daftar larangan. Langkah ini bukan hanya untuk menjaga keselamatan diri sendiri, tapi juga untuk melindungi seluruh penumpang dan kru bus.
1. Power Bank Kapasitas Besar
Power bank berkapasitas besar (umumnya di atas 20.000 mAh) sangat tidak disarankan untuk dicas selama berada dalam bus. Baterai lithium-ion yang digunakan pada perangkat ini bisa mengalami overheat ketika dicas di ruang terbatas seperti kabin kendaraan. Suhu yang meningkat bisa memicu ledakan atau kebakaran kecil, yang tentu sangat berbahaya.
2. Laptop Gaming dan Perangkat Berat Lainnya
Laptop gaming dikenal memiliki konsumsi daya yang cukup besar. Saat dicas, laptop ini bisa menyedot arus listrik lebih tinggi dari colokan yang tersedia di bus. Selain membebani sistem kelistrikan kendaraan, perangkat ini juga bisa menimbulkan panas yang cukup tinggi. Risiko ini meningkat jika beberapa penumpang mengecas perangkat serupa secara bersamaan.
3. Rokok Elektrik dan Vape
Meskipun kecil, perangkat seperti vape dan rokok elektrik juga masuk dalam daftar barang yang sebaiknya tidak dicas di dalam kabin bus. Baterai pada alat ini cukup sensitif dan bisa menjadi pemicu percikan api bila overheat. Beberapa kasus ledakan vape saat di-charge pernah terjadi dan menjadi pertimbangan penting dalam pelarangan ini.
4. Drone dan Peralatan Kamera Profesional
Drone serta kamera profesional seperti DSLR atau mirrorless memiliki baterai bertegangan tinggi. Saat dicas di dalam bus yang sedang berjalan, perangkat ini bisa mengalami ketidakstabilan arus listrik dan menyebabkan kerusakan pada baterai. Di samping itu, potensi panas berlebih juga cukup tinggi, terutama jika perangkat digunakan intens sebelum pengisian daya.
5. Charger dan Kabel Tak Resmi
Bukan cuma perangkatnya saja yang perlu diperhatikan, tapi juga kabel dan charger yang digunakan. Mengisi daya dengan charger palsu, rusak, atau tidak sesuai standar bisa mengganggu sistem kelistrikan bus. Hal ini juga dapat memperbesar risiko korsleting dan kerusakan perangkat elektronik itu sendiri.
Jangan Abaikan Risiko Kecil
Meskipun terlihat sepele, mengecas perangkat elektronik yang tidak sesuai di dalam bus bisa memicu kejadian besar. Operator bus melarang jenis pengisian daya tertentu bukan tanpa alasan. Prioritas utama mereka adalah keselamatan seluruh penumpang. Oleh karena itu, sebagai penumpang yang bijak, lebih baik mengisi daya perangkat sebelum perjalanan dimulai atau hanya menggunakan power bank kecil yang aman.
Dengan begitu, perjalanan tetap nyaman, semua perangkat aman digunakan, dan risiko insiden bisa diminimalkan. Jangan sampai satu kebiasaan kecil malah berujung pada masalah besar di tengah perjalanan.