

Menjaga marwah pengadilan bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Di antara unsur penting dalam sistem hukum, advokat memegang peranan strategis dalam menjaga integritas, objektivitas, dan kewibawaan lembaga peradilan. Sebagai bagian dari pilar penegakan hukum bersama hakim dan jaksa, advokat bukan sekadar pembela klien, tetapi juga pengawal tegaknya keadilan yang adil dan bermartabat.
Advokat sebagai Pilar Keadilan yang Setara
Dalam sistem hukum modern, advokat adalah bagian tak terpisahkan dari proses pencarian keadilan. Tugas utama mereka bukan hanya membela kepentingan hukum klien, tetapi juga memastikan bahwa proses peradilan berjalan seimbang. Mereka mewakili suara masyarakat, sekaligus berperan aktif mengawasi jalannya proses hukum agar tidak menyimpang dari nilai-nilai keadilan.
Ketika advokat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan menjunjung tinggi etika, maka mereka turut memperkuat legitimasi pengadilan sebagai institusi yang dihormati publik. Sebaliknya, tindakan yang menyimpang dari kode etik bisa merusak citra institusi peradilan secara keseluruhan.
Etika Profesi sebagai Pilar Penyangga Marwah
Advokat yang menjaga etika dalam persidangan akan menunjukkan sikap sopan terhadap majelis hakim, tidak menyampaikan argumen dengan cara menyerang personal, dan tetap berada dalam batas profesionalisme. Semua ini adalah bagian dari menjaga citra lembaga peradilan. Etika bukan hanya soal perilaku di ruang sidang, melainkan menyangkut seluruh sikap dan keputusan yang diambil seorang advokat dalam setiap tahapan proses hukum.
Ketegasan organisasi advokat dalam mengawasi anggotanya juga berperan penting. Mekanisme disipliner yang berjalan dengan baik mampu menjaga kualitas profesi serta memastikan bahwa mereka yang bertugas adalah benar-benar pihak yang menjunjung marwah pengadilan.
Mengembalikan Kepercayaan Publik
Salah satu tantangan besar sistem hukum di Indonesia adalah rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan. Di sinilah kontribusi advokat bisa menjadi penyeimbang. Advokat yang menjunjung integritas mampu mengembalikan kepercayaan publik melalui sikap adil, argumentasi hukum yang jernih, dan pembelaan yang tidak dimanfaatkan untuk membenarkan kesalahan klien secara membabi buta.
Advokat tidak boleh hanya menjadi pembela kepentingan pribadi klien, tetapi juga penegak hukum yang berpihak pada kebenaran. Sikap tersebut memperkuat posisi pengadilan sebagai lembaga yang pantas dipercaya oleh masyarakat.
Tanggung Jawab terhadap Masa Depan Hukum
Dalam jangka panjang, kualitas advokat yang terus meningkat akan berdampak langsung terhadap mutu peradilan di Indonesia. Pendidikan hukum, pelatihan etik, serta pembinaan mental profesionalisme harus terus digalakkan agar profesi advokat tidak kehilangan jati dirinya.
Menjadi advokat yang menjaga marwah pengadilan bukan hanya soal kemampuan berhujah di persidangan, tetapi juga kesediaan menolak praktik kotor, berani berkata benar di tengah tekanan, serta menjadikan pengadilan sebagai tempat suci bagi proses pencarian keadilan.
Penutup
Advokat yang memahami tanggung jawabnya lebih dari sekadar pekerjaan hukum akan menjelma sebagai pilar penting dalam memperkuat kehormatan pengadilan. Dengan etika, keberanian, dan integritas, profesi advokat menjadi bagian dari jawaban atas tantangan besar sistem peradilan kita: membangun kepercayaan, menegakkan keadilan, dan menjaga marwah lembaga hukum demi masa depan hukum yang bermartabat.