
veriteblog.com – Pada Januari 2020, publik Indonesia dikejutkan dengan upaya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang melibatkan Harun Masiku, seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Namun, aksi tersebut berakhir dengan kegagalan, meninggalkan banyak pertanyaan mengenai proses penyidikannya. Dalam pengakuan beberapa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada beberapa kejanggalan yang mereka temui selama upaya penangkapan Harun Masiku.
Salah satu keanehan yang ditemukan adalah keterlambatan informasi yang diterima oleh tim KPK. Harun yang diduga sedang dalam perjalanan ke luar kota untuk menghindari proses hukum, berhasil lolos dari pengejaran yang dilakukan oleh penyidik.
KPK telah mengonfirmasi bahwa adanya dugaan campur tangan dari pihak-pihak tertentu yang membantu Harun Masiku menghindari penangkapan. Meskipun begitu, upaya penyelidikan tetap dilakukan untuk mencari tahu siapa saja yang terlibat dalam kebocoran informasi tersebut.
Dalam kasus ini, kegagalan OTT menunjukkan betapa rumit dan penuh tantangan tugas yang dihadapi KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. Kasus ini menjadi salah satu contoh penting bagi perlunya meningkatkan integritas dan profesionalisme dalam penanganan kasus-kasus besar seperti ini.