
Aliansi Gerakan Buruh Indonesia (Gebrak) mengungkapkan alasan di balik keputusan mereka untuk menunda aksi Mayday Fiesta yang biasanya digelar pada 1 Mei. Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Jakarta, pihak Gebrak menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk menggelar demonstrasi besar-besaran di depan gedung DPR.
Mereka menilai, meskipun isu-isu terkait kesejahteraan buruh dan hak-hak pekerja sangat penting, namun kondisi saat ini membutuhkan pendekatan yang lebih strategis. Menurut mereka, situasi politik yang sedang berlangsung serta pandemi yang belum sepenuhnya pulih, membuat aksi besar-besaran dapat menimbulkan dampak yang kurang diinginkan, baik bagi para buruh maupun masyarakat secara umum.
Salah satu anggota aliansi menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak buruh dan pekerja, namun kali ini mereka lebih memilih untuk menggunakan saluran yang lebih konstruktif, termasuk dialog langsung dengan pemerintah dan parlemen.
Meskipun demikian, mereka memastikan bahwa perjuangan untuk kesejahteraan buruh akan terus dilakukan, dan aksi ini bukan berarti mereka mengesampingkan hak buruh untuk mengungkapkan pendapat. Gebrak berencana akan melaksanakan kegiatan lain yang lebih terfokus dan aman, seperti diskusi publik dan seminar yang melibatkan para pemangku kepentingan.
Dengan alasan tersebut, aliansi ini berharap masyarakat dapat memahami keputusan mereka untuk tidak melaksanakan aksi Mayday Fiesta tahun ini.