
veriteblog.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan sinyal positif terhadap rencana ekspor beras ke Malaysia. Keputusan ini menyusul permintaan langsung dari pihak Malaysia yang menyatakan kebutuhan impor beras sebesar 2.000 ton per bulan dari Indonesia.
Langkah ini menjadi perhatian publik karena Indonesia selama ini fokus pada swasembada pangan dan menjaga stok beras nasional. Namun, dalam pertemuan bilateral, Prabowo menegaskan bahwa ekspor bisa dilakukan selama pasokan dalam negeri tetap aman dan harga beras terkendali.
“Kalau memang kita surplus dan kebutuhan dalam negeri tercukupi, ekspor itu bisa membuka peluang ekonomi baru,” ujar Prabowo dalam pernyataannya.
Malaysia saat ini sedang menghadapi tantangan dalam produksi pangan, terutama beras, akibat cuaca ekstrem dan keterbatasan lahan pertanian. Untuk itu, mereka menjajaki kerja sama dengan negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, yang memiliki keunggulan dalam produksi beras.
Transisi dari fokus domestik menuju peluang ekspor menunjukkan arah kebijakan Prabowo yang dinilai lebih terbuka terhadap perdagangan internasional, asalkan tidak mengorbankan kepentingan rakyat. Pemerintah juga disebut sedang mempersiapkan skema teknis ekspor agar tidak mengganggu ketersediaan beras di pasar lokal.
Pengamat ekonomi menilai bahwa peluang ekspor ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi petani dan pelaku usaha pertanian, asal dilakukan secara hati-hati. Mereka mengingatkan agar pemerintah tetap mengutamakan kepentingan konsumen dalam negeri di tengah fluktuasi harga pangan global.
Dengan lampu hijau dari Prabowo, tinggal menunggu implementasi konkret dan pengawasan ketat agar kebijakan ini membawa manfaat ganda—baik bagi ekonomi nasional maupun stabilitas regional.