
veriteblog.com – Keputusan Lisa Mariana untuk menjalani operasi bariatrik demi menurunkan berat badan menuai sorotan. Ia rela mengeluarkan dana hingga Rp90 juta demi prosedur yang dianggap sebagai jalan pintas mengatasi obesitas. Meski hasil awalnya menjanjikan, para dokter mengingatkan bahwa operasi ini bukan tanpa risiko.
Operasi bariatrik, yang melibatkan pengubahan struktur saluran pencernaan untuk membatasi asupan makanan, memang bisa efektif menurunkan berat badan secara signifikan. Namun, menurut para ahli, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada perubahan gaya hidup pasien setelah operasi.
“Bariatrik bukan solusi instan. Risiko kegagalan tetap ada, terutama jika pasien tidak disiplin menjaga pola makan dan aktivitas fisik,” ujar dr. Reni Fitriani, spesialis bedah digestif. Ia menyebutkan bahwa beberapa pasien mengalami kenaikan berat badan kembali karena tidak mampu mempertahankan gaya hidup sehat.
Lisa sendiri mengaku telah mencoba berbagai metode diet namun gagal. Ia berharap operasi ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah langkah tersebut terlalu ekstrem tanpa komitmen jangka panjang.
Transisi dari gaya hidup lama ke yang baru pasca-operasi memang tidak mudah. Pasien harus menjalani diet ketat, rutin berolahraga, dan melakukan kontrol kesehatan berkala. Gagal mengikuti panduan ini bisa berujung pada komplikasi atau bahkan kegagalan operasi.
Meskipun demikian, bagi sebagian orang, seperti Lisa, operasi ini dianggap sebagai harapan terakhir setelah bertahun-tahun berjuang melawan obesitas. Dengan pengawasan medis yang ketat dan motivasi yang kuat, bariatrik bisa menjadi langkah awal menuju hidup yang lebih sehat.
Namun tetap, keputusan ini perlu didasari edukasi yang matang, bukan sekadar keinginan cepat langsing.