
veriteblog.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menanggapi dugaan selisih anggaran sebesar Rp30 miliar terkait penyewaan pesawat jet pribadi untuk keperluan kunjungan kerja. Dugaan tersebut mencuat ke publik usai laporan pengadaan yang dinilai tidak transparan.
Hasyim menegaskan bahwa penggunaan pesawat tersebut dilakukan sesuai prosedur dan merupakan bagian dari dukungan fasilitas perjalanan dinas yang dikoordinasikan bersama Sekretariat Jenderal KPU. Menurutnya, KPU tidak terlibat langsung dalam pengadaan, karena urusan teknis dikelola oleh pihak penyedia yang ditunjuk melalui mekanisme resmi.
“Yang mengatur teknis, termasuk jenis dan biaya sewa pesawat, bukan kami di komisioner. Itu ranah Sekjen,” kata Hasyim saat ditemui awak media, Jumat (24/5).
Transisi: Sorotan publik terhadap anggaran ini tak lepas dari konteks efisiensi dana pemilu dan akuntabilitas lembaga negara.
Di tengah besarnya kebutuhan pembiayaan Pemilu 2024, pengeluaran yang dianggap tidak transparan menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Laporan dugaan selisih harga tersebut menyebutkan bahwa nilai sewa jet mencapai angka yang jauh lebih tinggi dibanding harga pasar, hingga Rp30 miliar.
Menanggapi hal itu, KPU mengaku siap memberikan klarifikasi lengkap jika diminta oleh aparat penegak hukum atau lembaga pengawas anggaran. Hasyim juga membuka kemungkinan audit menyeluruh agar isu ini tidak menjadi bola liar di tengah proses pemilu yang masih berlangsung.
“Kami siap diaudit, agar semuanya terbuka dan publik tidak bertanya-tanya,” ujarnya.
Isu ini pun menjadi ujian bagi transparansi dan tata kelola KPU menjelang tahapan penting Pemilu 2024. Masyarakat kini menantikan kejelasan, sambil berharap lembaga penyelenggara pemilu tetap menjaga integritasnya.