fokus konsentrasi meningkat mahjong ways trend mahjong ways jalan kreatif mahjong ways game seru inspirasi bisnis mahjong ways cuan cerita pengguna utang tekanan mahjong ways harapan baru hidup sempit tekanan harapan mahjong ways tak punya kerja mahjong ways awal perubahan ditinggal pasangan finansial mahjong ways semangat baru mahjong ways game cuan dari rumah mahjong ways pilihan anak muda waktu luang inspirasi mahjong ways healing jenuh tidak produktif mahjong ways tenang game termotivasi mahjong ways hal positif stres kreatif mahjong ways tujuan hidup gagal kerja mahjong ways freelance bebas anak muda mahjong ways bisnis kreatif cara tak biasa penghasilan mahjong ways dropshipper toko online modal mahjong ways gagal startup ide bisnis mahjong ways iseng mahjong ways lembur proyek cuan iseng mahjong ways umkm jajanan khas karyawan burnout keseimbangan mahjong ways

Ranieri Roma dan Perpisahan Menggetarkan Hati

veriteblog.com – Claudio Ranieri, pelatih sepak bola asal Italia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah AS Roma. Perpisahannya dengan klub ini meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemarnya, yang selalu mengenang dedikasi dan semangat yang ia berikan.

Ranieri pertama kali melatih Roma pada tahun 2009, setelah menggantikan Luciano Spalletti. Di bawah kepemimpinannya, Roma tampil solid dan kompetitif di Serie A, meski tanpa meraih trofi besar. Gaya kepelatihan Ranieri yang mengutamakan pertahanan yang kuat dan serangan yang terorganisir membuat tim Roma lebih tangguh dan sulit dikalahkan.

Namun, meski tampil baik, perjalanan Ranieri di Roma tak selalu mulus. Pada tahun 2011, ia harus mengundurkan diri karena tekanan hasil yang kurang memuaskan. Perpisahan ini sangat emosional, karena Ranieri telah menjadi sosok yang dihormati oleh para tifosi Roma.

Pada 2019, Ranieri kembali ke Roma untuk melatih sementara. Meskipun masa jabatannya singkat, kembalinya Ranieri disambut antusias oleh para penggemar yang merindukan sosok pelatih penuh semangat dan dedikasi ini. Namun, meski tak lama bertahan, ia tetap meninggalkan kesan positif.

Ranieri mungkin tidak membawa Roma meraih gelar juara, tetapi ia memberikan banyak nilai yang tak terukur. Semangat, kerja keras, dan kecintaannya pada sepak bola selalu terlihat dalam setiap tindakannya. Perpisahannya dari Roma adalah momen yang menggetarkan hati, mengingatkan kita bahwa sepak bola lebih dari sekadar permainan—ia adalah tentang hubungan emosional antara pelatih, pemain, dan penggemar.

Related Posts

MU Disoraki Usai Kalah Amorim Kami Butuh Itu

veriteblog.com – Manchester United mendapat sorakan dari penonton setelah kalah dari tim ASEAN All-Stars dalam laga persahabatan yang berlangsung kemarin malam. Kekalahan ini memang mengejutkan banyak pihak, mengingat reputasi besar…

Arsenal dan Masa Depan Arteta

veriteblog.com – Belakangan ini, muncul kabar bahwa Arsenal ingin memecat pelatih mereka, Mikel Arteta. Namun, kabar tersebut tidak sepenuhnya benar. Manajemen klub justru menunjukkan kepercayaan yang cukup besar kepada Arteta…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Gaji Yamal Jadi yang Tertinggi di Kalangan Pesepakbola ABG

  • By admin
  • May 30, 2025
  • 19 views
Gaji Yamal Jadi yang Tertinggi di Kalangan Pesepakbola ABG

MU Disoraki Usai Kalah Amorim Kami Butuh Itu

  • By admin
  • May 30, 2025
  • 14 views
MU Disoraki Usai Kalah Amorim Kami Butuh Itu

KPK Telusuri Uang Suap Agen TKA di Kemenaker

  • By admin
  • May 30, 2025
  • 15 views
KPK Telusuri Uang Suap Agen TKA di Kemenaker

Relawan Solmet Diperiksa soal Tudingan Ijazah Jokowi

  • By admin
  • May 30, 2025
  • 15 views
Relawan Solmet Diperiksa soal Tudingan Ijazah Jokowi

Mediasi Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Pekan Depan

  • By admin
  • May 30, 2025
  • 15 views
Mediasi Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Pekan Depan

5 Taman 24 Jam di Jakarta dengan Transportasi Umum

  • By admin
  • May 30, 2025
  • 16 views
5 Taman 24 Jam di Jakarta dengan Transportasi Umum