
veriteblog.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, namun dalam beberapa kesempatan, ia memilih untuk tidak memperlihatkan ijazah pendidikan formalnya ke publik. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai alasan di balik keputusan tersebut.
Jokowi sendiri beberapa kali menegaskan bahwa pendidikan formal bukanlah satu-satunya tolok ukur dalam menilai kemampuan seseorang. Ia lebih menekankan pada kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi tantangan, terutama dalam menjalankan tugas negara. Bagi Jokowi, yang terpenting adalah hasil kerja dan kontribusi nyata untuk rakyat, bukan gelar atau ijazah yang dimiliki.
Selain itu, Jokowi juga mungkin mempertimbangkan bahwa terlalu banyak fokus pada ijazah bisa mengalihkan perhatian dari substansi dan kinerja yang lebih penting. Dalam dunia politik dan pemerintahan, capaian dan keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin jauh lebih signifikan dibandingkan dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya.
Keputusan Jokowi untuk tidak memperlihatkan ijazah juga bisa dilihat sebagai cara untuk menghindari spekulasi atau perdebatan yang tidak perlu. Dalam masyarakat yang semakin terpolarisasi, ia mungkin ingin menghindari polemik mengenai pendidikan atau gelar yang seharusnya tidak menjadi masalah utama dalam menilai kinerjanya.
Di sisi lain, meskipun Jokowi tidak memperlihatkan ijazah, ia tetap memperoleh dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat.