
veriteblog.com – Pada Sabtu, 26 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan. Kehadiran mereka menandai momen penting dalam hubungan diplomatik dan pribadi, mengingat sejarah interaksi mereka yang penuh dinamika.
Kehadiran Trump di Pemakaman Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada 21 April 2025 akibat stroke, dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sesuai dengan keinginannya untuk dimakamkan di luar Vatikan. Pemakaman tersebut dihadiri oleh lebih dari 130 delegasi internasional, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Pangeran William dari Inggris .
Trump dan Melania mengenakan pakaian serba hitam dan hadir secara khidmat sebelum misa dimulai, bersama dengan ribuan pelayat lainnya. Melania, yang berusia 55 tahun pada hari itu, mengenakan kerudung hitam sebagai tanda penghormatan .
Dinamika Hubungan Trump dan Paus Fransiskus
Hubungan antara Trump dan Paus Fransiskus sebelumnya pernah mengalami ketegangan, terutama terkait kebijakan imigrasi Trump yang kontroversial. Pada 2016, Paus Fransiskus menyebut Trump “bukan seorang Kristen” karena rencananya membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko. Trump membalas dengan menyebut Paus “memalukan” dan “sangat politis” .
Namun, pada 2017, Trump mengunjungi Vatikan dan bertemu dengan Paus Fransiskus dalam pertemuan yang disebutnya sebagai “kehormatan seumur hidup”. Mereka saling bertukar hadiah dan mendiskusikan isu-isu global seperti perdamaian dan perubahan iklim .
Penghormatan Terakhir Trump
Setelah wafatnya Paus Fransiskus, Trump memerintahkan agar bendera Amerika Serikat dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk penghormatan. Ia menyebut Paus sebagai “orang baik” dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga besar Gereja Katolik .
Kehadiran Trump dan Melania di pemakaman ini menunjukkan penghormatan terhadap Paus Fransiskus, meskipun terdapat perbedaan pandangan di masa lalu. Gestur ini dianggap sebagai langkah diplomatis yang penting, mencerminkan kedewasaan dalam hubungan internasional dan penghargaan terhadap pemimpin spiritual dunia.
Pemakaman Paus Fransiskus tidak hanya menjadi momen perpisahan bagi umat Katolik, tetapi juga simbol perdamaian dan rekonsiliasi antar pemimpin dunia.