
veriteblog.com – Dalam beberapa tahun terakhir, isu gender telah menjadi topik penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia politik dan legislasi. Salah satu hal yang kini menjadi sorotan adalah pergeseran fokus dari kesetaraan gender menuju keadilan gender. Anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan bahwa konsep keadilan gender harus menjadi prioritas dalam kebijakan nasional guna menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan setara bagi semua individu.
Kesetaraan Gender: Konsep yang Masih Diperjuangkan
Kesetaraan gender mengacu pada kondisi di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, dan politik. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami kemajuan dalam hal ini, terbukti dengan meningkatnya partisipasi perempuan di berbagai sektor.
Namun, banyak pihak menilai bahwa sekadar memberikan hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan belum cukup untuk menciptakan keadilan sosial. Kesetaraan gender tidak selalu memperhitungkan perbedaan biologis, sosial, dan budaya yang memengaruhi kehidupan perempuan dan laki-laki secara berbeda.
Peralihan Menuju Keadilan Gender
Keadilan gender bukan hanya tentang memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu mendapatkan hak dan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam konteks ini, keadilan gender lebih menekankan pada perlakuan yang adil, yang mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan biologis yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Misalnya, dalam dunia kerja, perempuan sering kali menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan laki-laki, seperti beban ganda dalam keluarga dan karier. Oleh karena itu, kebijakan yang adil harus memberikan dukungan tambahan bagi perempuan, seperti cuti melahirkan yang lebih fleksibel dan fasilitas kerja yang lebih ramah gender.
Peran Legislasi dalam Mendorong Keadilan Gender
Anggota DPR dari fraksi PDIP menekankan bahwa kebijakan berbasis keadilan gender sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih setara. Salah satu contoh nyata adalah Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak yang memberikan perlindungan bagi perempuan dalam fase seribu hari pertama kehidupan anak mereka.
Selain itu, ada pula upaya untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen. Meskipun jumlah perempuan yang duduk di kursi legislatif semakin meningkat, masih ada tantangan dalam memastikan bahwa mereka memiliki pengaruh yang setara dalam pembuatan kebijakan.
Tantangan dalam Mewujudkan Keadilan Gender
Meskipun kesadaran akan pentingnya keadilan gender semakin meningkat, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah:
- Norma Sosial dan Budaya
Budaya patriarki masih mengakar kuat di banyak lapisan masyarakat, yang menyebabkan perempuan sering kali dianggap memiliki peran domestik yang lebih dominan dibandingkan peran publik. - Ketimpangan dalam Akses dan Kesempatan
Meskipun banyak perempuan yang telah mendapatkan akses ke pendidikan dan pekerjaan, masih ada kesenjangan dalam hal upah, promosi, dan kesempatan untuk menduduki posisi kepemimpinan. - Minimnya Kebijakan yang Responsif Gender
Beberapa kebijakan yang ada saat ini masih belum sepenuhnya mempertimbangkan aspek keadilan gender. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa setiap regulasi mencerminkan kebutuhan spesifik dari berbagai kelompok gender.
Kesimpulan
Peralihan dari konsep kesetaraan menuju keadilan gender adalah langkah yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Dengan adanya kebijakan yang responsif gender dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan perempuan dan laki-laki dapat memiliki kesempatan yang setara tanpa harus mengabaikan kebutuhan dan tantangan spesifik yang mereka hadapi.
Anggota DPR dari PDIP menegaskan pentingnya langkah konkret dalam mendorong keadilan gender melalui kebijakan publik yang lebih inklusif. Dengan demikian, Indonesia dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil, di mana semua individu memiliki peluang yang sama untuk berkembang tanpa terkendala oleh batasan gender.